Kamis, 18 September 2014

An Interview With Fahmi Anwar!


-       Bisa diperkenalkan nama lo dan apa saja yang selalu lo kerjakan dikehidupan lo?
Oke gw fahmi Anwar 23 tahun. Kerja dan berkecimpung didunia desain sejak 2009, keseharian yang stagna bisa gw atasi oleh kesenangan gw yang memang ada di dunia ini (art).

-       Sebagai seniman cukup mahir, pasti selalu ada yang menginspirasi lo buat terus berkarya. Siapa saja seniman menggambar yang lo segani?
Wah terimakasih sekali sudah diberi predikat seniman. Nampak agak berat rasanya. Hehe
Ya sebagai pelaku seni yang masih banyak belajar, gw memang punya artis-artis jagoan. Awal gw kenal sama ilustrasi itu gw seneng sama karya-karyanya Nate Van Dyke, Pushead, Richey Backett, John Baizley. Mereka yang cenderung emng-identikan objeknya sama tengkorak. Saya suka yang stippling-stippling gitu. Hehe sama Simon Fowler juga edan tuh. Dan kalau lokalnya gw seneng sama Kenny William a.k.a Ken Terror, terus juga Garis Edelweis yang detailnya insane! Sinting parah. Sama temen deket gw yang paling banyak nginfluence gw si Septian Titto (Pangan Beast).

-       Dari berbagai macam teknik menggambar, adakah satu atau beberapa teknik yang jadi favorit lo saat ini?
Gw masih nikmatin dan belajar di stippling aja paling. Paling eksplorasinya pengen coba media lain selain kertas. Tapi kepikiran sih pengen belajar maen cat air, hehe.

-       Faktor-faktor apa aja yang bisa merangsang lo untuk membuat sebuah gambar ?
Mood yah? Ya suasana kehidupan sehari-hari yang pasti sih. Yang paling bikin mood boosting itu mah saat gw dengerin lagu yang emang asik terus gw  repeat-repeat lagu itu seharian sambil gambar.
Sama saat orang lain atau temen-temen sekitar respect sama hasil karya kita. Itu faktor yang paling ngaruh banget.


-       Apa saja yang selalu jadi konsep karya-karya lo?
Konsep mah random aja. Kadang pengen yang begini, kadang pengen yang begitu. Keserahan ini tak menentu, hehe.

ISIS
Drawing Pen In Paper A$
Fahmi Anwar!
 

-       Dilihat dari beberapa seniman lain, sangat bervariasi mereka menjawab tentang berapa lama suatu karya bisa terciptakan. Bagaimana dengan lo, butuh berapa lama lo bisa menghasilkan sebuah karya?
Kalau di tanya berapa lama gw butuh waktu buat beresin artwork, gw bilang mah variatif ya, tergantung kebutuhannya. Kaya lo gambar buat artwork pribadi sama buat kontes jelas makan waktu yang berbeda. Gw pribadi pernah bisa tentuin berapa lama waktunya, karena banyak gambar gw yang sampe sekarang sketch dan gw tinggalin belum kepikiran buat kelarinnya, hehe.

-       Kesulitan apa yang sering lo temui saat lo menggambar?
Banyak. Saat udah terlanjur ngasih outline pake 0,8 padahal itu harusnya diarsir. Atau saat lo kepaksa ngerubah objek gara-gara kegores sama marker dan itu jadi aneh. Hehe ya yang kaya begitu aja paling.

-       Material apa yang sering lo pakai untuk membuat sebuah hasil karya. Dan apakah ada keinginan untuk mempelajari suatu material yang masih asing bagi lo?
Sepertinya pertanyaan tadi, saat ini masih fokus drawing pen dan kertas. Mungkin mau coba di media lain seperti kayu atau kanvas. Dan pengen banget nyoba main cat air

-       Adakah beberapa hasil gambar lo yang cukup membuat lo bangga membuatnya, maksud gue yang menjadi hasil gambar terfavorit bagi lo?
Kalau gw bilang semuanya mungkin terlalu possesif ya, hehe. Yah so far yang paling nyita tenaga itu ‘ISIS’ paling sama ‘Twinspinx’.

-       Ada salah satu karya yang lo buat dan gue kagumi yaitu ketika lo membuat illustrasi tentang ‘ISIS’. Bisa diceritakan asal-usul dari mana pemikiran lo bisa menangkap konsep itu?
Kebetulan saat itu gw lagi seneng dengerin lagunya The sword yg Isis, dan cw di video clipnya asli cakep banget. Mungkin itu jadi stimulan gw buat bikin illustrasi si Isis dengan versi gw.

-        Adakah pameran atau event yang sempat lo ikuti?
Kalau pameran belum, mungkin nanti kalau karyanya udah banyak.
Buat pertama kalinya kemaren sempet ikut kontes yang di adain sama Illuminator (Bandung) waktu mereka tour sama rebelhood kebetulan di Bogor. Dan alhamdulillah ‘ISIS’ gue jadi karya terpilih buat dapetin marchendise dari mereka


Part Time Thrasher, Part Time Trooper
Drawing Pen On Paper
Fahmi Anwar!
 

-       Dari beberapa incident yang terjadi tentang pencurian hak cipta, bagaimana lo menyikapinya?
Mungkin saat ini gw hanya berkomentar aja, menurut gw oknum-oknum atau individu-individu yang melakukan tindakan tersebut untuk kepentingan pribadi hanya orang-orang yang memang belum ada di level profesional. Mereka menyedihkan untuk jelasnya coba anda bayangkan saja sendiri.

-       Gue juga mengenal lo sebagai seorang yang cukup menikmati musik, dan sekrang ini lo sedang enjoy di musik seperti apa?
Saat ini beberapa lagu yang emang lagi mondar-mandir di playlist gw ada Fragile nya God is an Astronaut, Death Becomes nya Sunn O))), Fur Elizabeth nya UTBBYS, Arcade the Passageway nya Echolight, The Jurney nya Suri, Asylum nya Crass, The Final Goodbye nya From Ashes Rise, Man Upon Hills nya Stars and Rabbit, sama Waiting nya The Adams.

-       Keinginan apa yang ingin lo capai dibidang illustrasi ini?
Gak muluk-muluk sih, mungkin kalau buat band favorit tiap artis pasti sama yah. Saat ini mah gw Cuma mau karya gw disukai sama orang-orang aja, terus terutama pegiat seni serupa.

-       Oke terimakasih atas waktu singkatnya untuk berbagi pengalaman. Adakah yang ingin lo sampaikan kepada teman-teman disana yang memiliki kesamaan profesi seperti yang lo kerjakan?
Apa yah? Hehe jangan pernah takut buat nyoba hal baru yang menurut lo diluar ekspektasi lo, karena disitulah lo nantang diri lo sekaligus ngasah skill lo.

“Jangan pernah takut buat nyoba hal baru yang menurut lo diluar ekspektasi lo, karena disitulah lo nantang diri lo sekaligus ngasah skill lo” – Fahmi Anwar, 2014


Gueh)))
Drawing Pen On Paper
Fahmi Anwar!


Rabu, 23 April 2014

We Proud of IndieClothing & IndieMerchandise


Apa itu kebutuhan? Kebutuhan adalah sesuatu yang kita kerjakan dan kita pakai. Kebutuhan terdiri dari beberapa macam, mulai dari sandang, pangan, dan papan. Kebutuhan itu sendiri memiliki fungsi masing-masing dalam hidup kita. Tapi jangan lupa, arus globalisasi sekarang menambahkan suatu kebutuhan yang baru, yaitu : sosial media. Ya, sosial media merupakan kebutuhan baru bagi manusia di zaman sekarang ini. Manusia sulit hidup jika mereka tidak memegang handphone, sudah sangat berbeda dengan orang-orang yang hidup terlebih dahulu. Tapi hal tersebut tidak akan gue bahas panjang di postingan kali ini, namun masih dibidang kebutuhan tetapi ini lebih bagaimana kebutuhan itu menjadi tombak kebutuhan lainnya. Maksudnya seperti ini, seseorang menjual suatu produk kebutuhan hidup dan produk tersebut selain bisa menjadi kebutuhan bagi sipenjual, dapat juga menjadi suatu mata pencaharian, contoh: perusahaan bangunan, perusahaan sembako, ataupun penjual pakaian. Nah yang mau gue bahas itu Penjual Pakaian.
Fenomena yang sangat baik menurut gue di Indonesia ini, fenomena tentang bermunculannya perusahaan-perusahaan Independent Clothing (perusahaan sandang dalam negeri) diberbagai belahan nusantara, contoh: Bandung, Jakarta, Bogor, Sumatera, dan masih banya lagi. Mereka berlomba-lomba untuk menjadikan perusahaannya tersebut dapat respon tinggi dari para konsumen dan mendapatkan eksistensi yang baik. Hal tersebut bisa berpengaruh baik bagi anak-anak dalam negeri, yaitu membuka lapangan pekerjaan khususnya bagi anak-anak muda, membuka suatu persaingan dagang yang bisa merasuk kedalam kancah nasional maupun internasional, berpengaruh baik bagi anak negeri untuk mencintai produk asli dalam negeri, menambah pengalaman dibidang industri bagi anak-anak muda. Sungguh berpengaruh baik bukan :)
Gue sendiri pun selalu mensupport berbagaimacam brand yang asli buatan anak negeri. Hal tersebut bisa membuat kebanggaan bagi gue sendiri karena gue merasa bahwa anak-anak muda di negeri ini amat kreatif, tentunya dibidang perdagangan. Dengan cara apapun mereka menjual brand yang mereka buat, seperti diantaranya dengan cara: mempromosikan brand nya dengan model-model lokal/artis, mempromosikan ke dunia musik, mempromosikan didalam dunia maya (Online Shop), atau bahkan membuat suatu Festival Independent Clothing seperti: JakCloth, BandCloth, IndieClothingExpo dan masih banyak lagi kereasi anak-anak muda untuk bisa bersaing dalam perdagangan.

Beberapa Independent Clothing Expo digelar di berbagai kota

Tidak kalah juga, para musisi sekarang mulai mempromosikan band-band nya dengan membuat Merchandise khas dari band-band nya, dari mulai T-Shirt, Jacket, Hoodie, ToteBag, Patch, SnapBack, Trucker, sampai Gantungan Kunci sekalipun mereka pasarkan kedunia industri. Dengan memakai design-design yang unik dan kreatif, mereka memasarkan dengan banyak sekali tema. Disamping itupun karena marak nya pembajakan karya mereka, alhasil Merchandise lah jawabannya.
Dari kedua tersebut, antara Merchandise dan Independent Clothing mereka seperti memiliki link yang sangat baik dalam pemasaran, contohnya Merchandise suatu band di produksi oleh sebuah brand, hal itu sangat keterkaitan bukan? Mereka sangat kreatif.
Kalian juga sudah tidak aneh dengan penjualan barang dengan sistem Internet/Online. Sering sekali kita jumpai dalam iklan komersil disekitar kita, mereka menjual produk nya dengan cara yang unik untuk menarik respon para konsumen. Hal tersebut bisa menjadi jurus jitu mereka dalam pemasaran produknya.
Namu sangat disayangkan bagi sebagian konsumen yang memandang sebelah mata hasil-hasil produk dalam negeri khususnya produk hasil tangan anak-anak muda dalam negeri. Mereka yang sebagian selalu membeli produk-produk asing selalu menonjolkan bahwa produk asing tidak ada dua nya, padahal disamping itu mereka sama saja menjatuhkan bagaimana kemajuan bidang industri dalam negeri, istilahnya Kapitalism. Memang produk asing memiliki kualitas yang cukup baik, namun jangan salah sangka dulu, produk hasil anak dalam negeri pun laku dipasaran dunia, bahkan mereka pun ada yang membuka cabang perusahaannya di berbagai belahan negara. Produk dalam negeri pun dapat bersaing di tingkat Internasional, bahkan designer fashion di Indonesia banyak mendapatkan respon dan eksisitensi yang tinggi di tingkat Internasional, contoh :Peggy Hartanto, Tex Saverio, Farah Angsana, dan masih banyak lagi tentunya mereka yang aktif dibidang fashion Internasional.
Disamping itu, gue adalah orang yang sangat melawan fashion yang menunjukan tingkat sosial manusia. Contohnya gini deh, ada seseorang yang membeli suatu produk mahal “Eh gue baru beli baju ini loh merk terkenal, kan gue gabiasa pake baju murah, so model nya bagus dan yang pake orang-orang kalangan atas aja”. F*ckin shit!. Hal tersebut membuat seseorang lupa diri, dan bersifat angkuh hanya karena sehelai bahan saja. Karena pada dasarnya, semua manusia itu sama, tanpa ada kasta dan tahta, hanya karena fashion manusia bisa dibeda-bedakan, itu gak humanis sama sekali bagi gue. So, lo bisa aja dapat pergaulan yang lo suka tanpa harus memakai pakaian yang mahal dan sok seperti orang kelas atas. I think the people who pride themselves through fashion is not very humane, and always discriminate between social beings.
Jadi, masihkah kalian ingin membanggakan diri dengan menggunakan produk asing padahal kita sendiri memiliki produk yang amat luar biasa. Dan masih kah kalian membeda-bedakan kasta dengan sehelai kain yang kalian pakai? Nikmatilah kebersamaan dan junjunglah tinggi kerjasama untuk pergerakan yang lebih baik, bahwa pada dasarnya kita semua sama, dan alangkah baiknya kita saling support satu sama lain.
SAYA BANGGA DENGAN PRODUK ASLI INDONESIA!!!