Senin, 31 Maret 2014

An Essay for Freedom of a Students


Thats so simple, bagaimana kita mewujudkan impian para pelajar bisa bebas menggali apa yang mereka inginkan didunia ini. Sebuah subtitusi yang mutlak adalah membiarkan mereka berjalan didampingi oleh peraturan yang tidak membuat mereka merasa sempit akal dan merasa bahwa mereka terpaksa berjalan di jalan yang tidak mereka inginkan. Subtitusi tersebut adalah “Freedom of Students”, bagaimanakah cara nya?............

                          Mereka Ujian dengan membaskan membawa kalkulator

1.    Buatlah mereka suka dengan apa yang mereka kehendaki, bahkan biarkan mereka meng-explore apa yang mereka inginkan tentang sesuatu yang mereka butuhkan ataupun yang mereka kehendaki untuk dijadikan suatu objek tujuan hidup mereka.
2.    Pelajaran bukan hanya menghapal tentang segala hal yang ada didalam kurikulum saat ini. PERSETAN DENGAN KURIKULUM. Kami (students) selalu menginginkan ketenangan dalam penelitian kami tentang dunia ini. Kurikulum selalu memaksa kami untuk melakukan hal yang tidak ingin kami lakukan, misalnya bagimana seorang sastrawan yang harus menghapal dan mengerti tentang teori-teori dalam ilmu kimia atau fisika, dan sampai kapanpun mereka (sastrawan) tersebut tidak dapat memaksimalkan pikirannya tentang Kurikulum tersebut.
3.    Bagaimana pun mereka adalah kaum muda, youngest, Destroyed, and Curiousity itu adalah mereka. Biarkan mereka melakukan apa yang mereka perlukan didunia ini, jangan takut membeludaknya pengangguran yang ada karena kita memiliki kewajiban untuk membuat anak-anak kita cerdas di negeri ini tetapi bukan dalam arti memaksakan anak-anak selalu menelan bulat-bulat kurikulum yang ada, Menjijikan!. Apapun yang bersifat paksaan adalah menyakitkan dan tidak enak sama sekali. Kita hanya perlu memberikan mereka kebebasan dan mewajibkan mereka untuk bersekolah dan memilih apa yang mereka inginkan dari mulai mereka tahap elementary sampai jenjang yang cukup serius.
4.    Bahkan seorang guru pun tidak bisa dipaksakan untuk mengajar tentang apa yang mereka tak ingin dikehendaki, seorang guru Biologi akan sulit mempelajari pelajaran kesenian apalagi harus dipaksa untuk melakukan ujian dibidang yang tidak bisa mereka kehendaki tersebut. Hal itu mengandung nilai silogisme langsung dengan sistem Ujian yang ada dinegeri ini (Indonesia). Hal ini sama dengan pemaksaan intelektual dan pemaksaan secara psikologis untuk melakukan yang tidak diinginkan oleh otak.
5.    Kodrat nya dalam hidup itu, yang muda selalu mencari apa yang ada didalam dirinya dan apa yang berkesinambungan langsung dengan dirinya dan dunia. Mereka akan selalu mencari dan mencari apa yang mereka tidak ketahui. Mungkin saja tidak kejahatan akan bertambah besar jika mereka diliarkan, tetapi kembali kepada bagaimana orang tua/pendidik melakukan aktifitas keseharian yang langsung atau tidak langsung dapat ditiru oleh mereka yang muda dan mereka yang berada dalam fase keingintahuan nya yang tinggi.
Kemungkinan semua ini terlihat sangat Radikal dan sangat menentang tentang sistem yang sudah ada, tetapi jika dilihat kembali tentang sistem yang ada, betapa beratnya sistem ini dan betapa mengancam nya sifat-sifat sistem tersebut. Membuat manusia yang merindukan kebebasan akan semakin merasa tertekan dengan keadaan yang ada.
Seseorang tidak akan bisa menjadi seseorang yang memiliki berbagaimacam keahlian, segala sesuatu memang berkesinambungan dan saling mengikat, tetapi dalam bidang pengetahuan ilmu, semua beragam dan setiap orang akan merasa berat jika harus mengerti semua tentang pengetahuan. Pemaksaan ini membuat mereka merasa gelisah dan sangat merasa tertekan. Begitupun sama dengan hal nya para pekerja yang seringkali tidak merasa nyaman dengan apa yang dikerjakannya, sering sekali merasa bahwa dirinya tertekan dengan norma-norma ytang ada, selalu bersifat melegitimasi yang kuat dan selalu melakukan tindakan yang tidak bersifat sosialis, bahkan sangat krusial. Sebelum para pekerja terjun langsung kedalam kehidupan dunia, mereka dipaksa untuk menempuh pendidikan yang mereka rasa itu hanya membuat mereka semakin tertekan sebelum bertanding dengan dunia. Jika saja sistem pendidikan bebas memilih ini diberlakukan dari dahulu, pasti angka pengangguran atau angka unproduktifitas kerja tidak akan menambah seperti saat ini. Mereka yang tidak bisa mneyalurkan pemikiran nya hanya bisa menjadi budak-budak para kaum mayor di metropolis ini atau mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan yang nyaman hanya bisa memasang wajah sendu untuk mendapat perkerjaan yang sangat unfair tersebut. Jika saja hal ini tidak terjadi, dan perubahan segera digerakan, suatu negeri akan membuat ciri khas mereka masing-masing tentang SDM (Sumber Daya Manusia) yang ada. SDM yang ada akan menjadi produktif jika mereka mengerjakan apa yang mereka kehendaki, dan hal tersebut berpengaruh langsung dalam roda pemerintahan dalam berbagai sisi dan elemen-elemen lainnya.
Berikut beberapa point yang mungkin bisa dikembangkan oleh pemerintah sekarang tentang sistem pendidikan yang ada:
a.    Hapuskan Kurikulum yang tidak terlalu produktif
b.    Berikan kebebasan memilih suatu bidang ilmu bagi para pelajar
c.    Berikan waktu luang dan bebas untuk pelajar dapat meng-explore apa yang mereka teliti atau yang mereka pelajari
d.    Ringankan norma-norma yang tidak membuat pelajar nyaman dengan keadaan sekolah
e.    Tingkatkan kerjasama antara guru-murid dan tidak adanya intimidasi antara murid yang cerdas atau murid yang sulit mengerti pelajaran
f.     Berikan Reward yang mutlak dan bukan hanya nilai tetapi berikan mereka reward seperti apa yang didapatkan oleh pekerja jika mereka dapat membuat suatu penemuan baru
g.    Tingkatkan sisitem psikologi untuk menunjang kejiwaan mereka yang perlu dibimbing tentang kehidupan yang penuh dengan jalan pilihan
h.    Tingkatkan sisitem psikologi untuk menunjang pembentukan karakter diri
i.      Berikan norma-norma pembatas mereka saat merasakan kebebasan
j.      Awasi selalu bagaimana peningkatan ataupun penurunan yang ada untuk kembali diperbaiki sebagaimana mestinya.
Beberapa faktual yang saya bincangkan dengan guru disekolah yaitu, beberapa hal yang mencangkup dengan Ujian Nasional tidak berpengaruh langsung dengan pembentukan karakter siswa, mereka dipaksa untuk melakukan hal yang tidak mereka mengerti. Hal tersebut sudah mutlak dengan banyaknya berita miring tentang sistem pendidikan di Indonesia, dan beberapa pelangggaran seperti pembobolan soal-soal ulangan, penyebaran kunci jawaban, sampai pembelian soal yang dilakukan oleh konsumen dan dinas. Hal tersebut secara mutlak telah melakukan pelanggaran yang ada didalam sistem dan norma yang ada, termasuk adanya penyelewengan yang dilakukan oleh siswa itu sendiri dalam pelaksanaan nya.
Bukan hanya sistem Ujian yang dirombak, tetapi sistem tata waktu pengajaran yang harus diimbangin dengan waktu untuk kreatifitas siswa dan lebih membebaskan siswa untuk berpikir visioner dan lebih bebas berrgumen dengan lepas. Seperti hal nya dengan tidak menekankan dengan adanya pemberian tugas dirumah yang membuat siswa sangat tertekan dengan sistem yang ada, titik jenuh dengan sisitem pembelajaran pasti akan timbul didalam pikiran yang ada. Waktu tersebut harus lebih fleksibel dan efektif sebaik mungkin agar tidak terlalu menjorok kedalam pikiran dan titik jenuh pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar