Halaman bumi yang nyata
sangat mudah di enyam para pendatang koloni sipit dengan dasi yang menggantung
di dada. Baik itu berbentuk tertulis dengan setongkat pena dan seikat kumpulan
koran asuransi dan berbagai macam kumpulan kontrak kerja dengan institusi
negara Pahit Manis. Untuk sebuah kota yang berlapis polusi udara dan coretan
Vandalisme yang membuat koloni ber-idealisme sparatis menghidupkan kawanan
Banksy yang membuat Inggris menjadi lebih berpolitik dalam berseni. Dan
bagaikan kumpulan sampah-sampah dalam kantong mereka untuk membuat setumpuk
batu bata dan berseri rapi gulungan kabel-kabel listrik menjajah bumi dan
menghanguskan para awak negeri yang mungkin bisa membangun suasana berbeda jika
kawanan berdasi menceritakan akal pikiran nya dari isme-isme dan
politik-politik uang mereka sebagaimana pepatah yang melakukan kebijakan untuk
berkata setimpal dengan kenyataan ini. Semua mengerti akan kotoran-kotoran
dalam koran berdasi itu hanya untuk membangun negara nya dengan mengggunakan
sinar lampu dan sepotong ikan salmon segar bernama wasabi atau sekental kecap
asin untuk mengingatkan bahwa aku ini bukan menisan asam dalam dunia politik
mu.
Atas nama mereka yang membuat pagi itu lebih suci dari
surga. Ataukah mereka yang membuat masalah dengan sepanjang nya meja-meja dan
para koloni berayat menerpa dalam secarik kertas dan media elektronik untuk satu tujuan menindas akan
sosialisme rakyat dalam negeri saat
mereka mengerti bahwa aku adalah bukan sekumpulan gajah berjalan dalam
semut-semut hitam menghalangi jalan amazon berhantu kepala memancar satu mata
dalam ihtidal mereka berkata aku adalah sensorik dalam saraf kehidupan
memudahkan segumpal kertas dan kumpulan kartu bersimbolis uang....uang....dan
uang.
Serambi tirai alam surga dalam bilik reruntuhan serpihan
didinding neraka mencekam kelam tulisan-tulisan anak negeri dengan
memperbudakan tulang-belulang iga dan gulungan argumentasi bahwa mereka adalah
pembuat masa depan dalam kecerahan membohongi merah putih dengan segala
simbolis-simbolis kepercayaan dalam pagi mulia dan dalam pagi mereka berjalan
menggenggam segulungan kontrak bertutup
koper di matahari yang membimbing ceria umat yang berkepribadian
kebohongan-kebohongan untuk membangun negeri Pahit Manis untuk simbolis
parasitisme atau isme-isme mereka berkata didepan gedung-gedung berlapis
anak-anak negeri yang sangat mudah terpancing hanya dari setongkat pena dengan
lamaran-lamaran murahan yak sesuai dengan pajak ppn dalam pulsa-pulsa yang
sering berkeliaran di media elektronik 20 inci hasil buah tangan manusia
matahari dari pagi.
Indahnya dunia dalam kota kebodongan politisi berkedok
puisi secarik kertas yang penuh dengan prostetusi, dengan menggunakan arti
kooperatif dan sebuah pengertian bahwa aku ini penjilat harta tahta dan perusak
impian pembangunan kota-kota oleh tangan pribumi.
find out : http://spartzartwork.wordpress.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar