Apa
itu kebutuhan? Kebutuhan adalah sesuatu yang kita kerjakan dan kita pakai. Kebutuhan
terdiri dari beberapa macam, mulai dari sandang,
pangan, dan papan. Kebutuhan itu
sendiri memiliki fungsi masing-masing dalam hidup kita. Tapi jangan lupa, arus
globalisasi sekarang menambahkan suatu kebutuhan yang baru, yaitu : sosial
media. Ya, sosial media merupakan kebutuhan baru bagi manusia di zaman sekarang
ini. Manusia sulit hidup jika mereka tidak memegang handphone, sudah sangat
berbeda dengan orang-orang yang hidup terlebih dahulu. Tapi hal tersebut tidak
akan gue bahas panjang di postingan kali ini, namun masih dibidang kebutuhan
tetapi ini lebih bagaimana kebutuhan itu menjadi tombak kebutuhan lainnya. Maksudnya
seperti ini, seseorang menjual suatu produk kebutuhan hidup dan produk tersebut
selain bisa menjadi kebutuhan bagi sipenjual, dapat juga menjadi suatu mata
pencaharian, contoh: perusahaan bangunan, perusahaan sembako, ataupun penjual
pakaian. Nah yang mau gue bahas itu Penjual
Pakaian.
Fenomena
yang sangat baik menurut gue di Indonesia ini, fenomena tentang bermunculannya
perusahaan-perusahaan Independent Clothing (perusahaan
sandang dalam negeri) diberbagai belahan nusantara, contoh: Bandung,
Jakarta, Bogor, Sumatera, dan masih banya lagi. Mereka berlomba-lomba untuk
menjadikan perusahaannya tersebut dapat respon tinggi dari para konsumen dan
mendapatkan eksistensi yang baik. Hal tersebut bisa berpengaruh baik bagi anak-anak dalam negeri,
yaitu membuka lapangan pekerjaan khususnya bagi anak-anak muda, membuka suatu
persaingan dagang yang bisa merasuk kedalam kancah nasional maupun
internasional, berpengaruh baik bagi anak negeri untuk mencintai produk asli
dalam negeri, menambah pengalaman dibidang industri bagi anak-anak muda. Sungguh
berpengaruh baik bukan :)
Gue sendiri
pun selalu mensupport berbagaimacam brand yang asli buatan anak negeri. Hal tersebut
bisa membuat kebanggaan bagi gue sendiri karena gue merasa bahwa anak-anak muda
di negeri ini amat kreatif, tentunya dibidang perdagangan. Dengan cara apapun
mereka menjual brand yang mereka buat, seperti diantaranya dengan cara:
mempromosikan brand nya dengan model-model lokal/artis, mempromosikan ke dunia
musik, mempromosikan didalam dunia maya (Online
Shop), atau bahkan membuat suatu Festival Independent Clothing seperti: JakCloth, BandCloth, IndieClothingExpo
dan masih banyak lagi kereasi anak-anak muda untuk bisa bersaing dalam
perdagangan.
Beberapa Independent Clothing Expo digelar di berbagai kota
Tidak
kalah juga, para musisi sekarang mulai mempromosikan band-band nya dengan
membuat Merchandise khas dari band-band nya, dari mulai T-Shirt, Jacket,
Hoodie, ToteBag, Patch, SnapBack, Trucker, sampai Gantungan Kunci sekalipun
mereka pasarkan kedunia industri. Dengan memakai design-design yang unik dan
kreatif, mereka memasarkan dengan banyak sekali tema. Disamping itupun karena
marak nya pembajakan karya mereka, alhasil Merchandise lah jawabannya.
Dari
kedua tersebut, antara Merchandise dan
Independent Clothing mereka seperti
memiliki link yang sangat baik dalam pemasaran, contohnya Merchandise suatu
band di produksi oleh sebuah brand, hal itu sangat keterkaitan bukan? Mereka sangat
kreatif.
Kalian
juga sudah tidak aneh dengan penjualan barang dengan sistem Internet/Online. Sering
sekali kita jumpai dalam iklan komersil disekitar kita, mereka menjual produk
nya dengan cara yang unik untuk menarik respon para konsumen. Hal tersebut bisa
menjadi jurus jitu mereka dalam pemasaran produknya.
Namu
sangat disayangkan bagi sebagian konsumen yang memandang sebelah mata
hasil-hasil produk dalam negeri khususnya produk hasil tangan anak-anak muda
dalam negeri. Mereka yang sebagian selalu membeli produk-produk asing selalu
menonjolkan bahwa produk asing tidak ada dua nya, padahal disamping itu mereka
sama saja menjatuhkan bagaimana kemajuan bidang industri dalam negeri,
istilahnya Kapitalism. Memang produk
asing memiliki kualitas yang cukup baik, namun jangan salah sangka dulu, produk
hasil anak dalam negeri pun laku dipasaran dunia, bahkan mereka pun ada yang
membuka cabang perusahaannya di berbagai belahan negara. Produk dalam negeri
pun dapat bersaing di tingkat Internasional, bahkan designer fashion di
Indonesia banyak mendapatkan respon dan eksisitensi yang tinggi di tingkat
Internasional, contoh :Peggy Hartanto, Tex Saverio, Farah Angsana, dan masih
banyak lagi tentunya mereka yang aktif dibidang fashion Internasional.
Disamping
itu, gue adalah orang yang sangat melawan fashion yang menunjukan tingkat
sosial manusia. Contohnya gini deh, ada seseorang yang membeli suatu produk
mahal “Eh gue baru beli baju ini loh merk terkenal, kan gue gabiasa pake
baju murah, so model nya bagus dan yang pake orang-orang kalangan atas aja”. F*ckin
shit!. Hal tersebut membuat seseorang lupa diri, dan bersifat angkuh hanya
karena sehelai bahan saja. Karena pada dasarnya, semua manusia itu sama, tanpa
ada kasta dan tahta, hanya karena fashion manusia bisa dibeda-bedakan, itu gak
humanis sama sekali bagi gue. So, lo bisa aja dapat pergaulan yang lo suka
tanpa harus memakai pakaian yang mahal dan sok seperti orang kelas atas. I think the people who
pride themselves through fashion
is not very humane, and always discriminate
between social beings.
Jadi,
masihkah kalian ingin membanggakan diri dengan menggunakan produk asing padahal
kita sendiri memiliki produk yang amat luar biasa. Dan masih kah kalian
membeda-bedakan kasta dengan sehelai kain yang kalian pakai? Nikmatilah kebersamaan
dan junjunglah tinggi kerjasama untuk pergerakan yang lebih baik, bahwa pada
dasarnya kita semua sama, dan alangkah baiknya kita saling support satu sama
lain.
SAYA BANGGA DENGAN PRODUK ASLI
INDONESIA!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar